Kamis, 23 Agustus 2012

Kamu itu moodboosterku...
Bukan mauku menjadi gadis moody yang penuh teka-teki.
Entah kenapa dan apa yang salah denganku, aku selalu saja membuat mood-ku jatuh tersungkur dengan mudah. Semudah Paris Hilton mengganti pacar.
Hanya karena hal sepele, dan pikiran yang sepele, aku bisa membuat orang-orang di sekitarku geleng-geleng kepala atas moodku yang tiba-tiba berubah dan menjadi tak ramah.
Termasuk kamu.
Kamu bahkan tidak tahu apa yang sedang aku pikirkan ketika aku mengetik pesan singkat untukmu. Tapi kamu, selalu membalas dengan senyum memancar pada tiap pesan singkat yang datang ke ponsel-ku.
Kamu itu moodbooster-ku.
Ketika aku rasakan moodku mulai turun naik tak menentu, hanya karena adikku yang asik menyanyi disaat aku sedang datang bulan hari pertama. Pesan singkat darimu mampu meluluhkan amarahku. Dengan satu sequel gombalan nan manis darimu, aku mampu tersenyum manis.
Kamu itu moodbooster-ku.
Ketika para dosen tak mengerti betapa keluhanku menumpuk untuk mereka, kamu datang dengan tatapan teduh dan menjanjikan satu hari jalan-jalan bersamamu, bebas biaya akomodasi dan transportasi. Eksklusif, hanya untukku.
Kamu itu moodbooster-ku.
Dengan sebatang cokelat yang selalu dan selalu mampu menaikkan mood-ku yang nyaris tersungkur setara tanah, kamu selalu bilang “Mau cokelat gak? Kalo mau, senyum dong, manis...” suaramu lembut membelai telinga dengan tatapan mata yang tajam namun senyum yang nakal itu, perpaduan sempurna hingga aku mampu tersenyum selebar pintu terbuka.
Kamu moodbooster-ku, seseorang yang mampu membuatku merasa istimewa melebihi Kate Middleton di negeri Inggris sana.
Kamu moodbooster-ku, seseorang yang mampu menasehatiku sedewasa kakak, dan mampu membuatku tertawa karena kata-kata yang sepolos anak-anak.

Untukmu, moodbooster-ku.
Kukatakan ini dengan penuh rasa cita dan cinta.